SCMA: Strategi BoW MACD

SCMA merupakan salah satu saham yang termasuk dalam sektor Consumer Cyclical, sector yang sudah dibahas sebelumnya.

Kenapa SCMA bisa masuk ke dalam sektor Consumer cyclical?
Pendapatan SCMA sebagai stasiun TV berasal dari iklan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sektor consumer cyclical adalah sektor yang dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Tren belanja iklan dari perusahaan biasanya dipengaruhi oleh kondisi ekonomi. Jika ekonomi membaik, tren belanja iklan biasanya juga meningkat. Berlaku juga sebaliknya.

Beberapa alasan tren belanja iklan membaik adalah kondisi ekonomi yang sudah pulih akibat pandemi serta katalis ramadhan kemarin.

SCMA sendiri beberapa hari ini baru saja mengalami reversal. Terlihat titik reversal dimulai dari rally A ke B dimana rally ini sudah menembus garis downtrend dengan volume tinggi.

Koreksi kemudian terjadi yaitu dari B ke C dimana posisi candle terakhir adalah doji, sebuah indikasi seimbangnya tekanan jual dan beli karena harga penutupan dan pembukaan berada di titik yang sama.

Koreksi ini kemudian menjadi area beli yang mana koreksi ini berada di area Fibonacci Retracement 23.60%-38.20% atau di rentang 238-228.

Area Fibonacci retracement 50% (220)-61.80% (214) kemudian menjadi batas toleransi untuk:
Avg down jika bertujuan untuk hold dalam jangka menengah baik mingguan maupun bulanan.

Cut Loss jika hendak trading jangka pendek harian.

Konfirmasi tambahan

Indikator MACD akan dijadikan konfirmasi tambahan untuk pengambilan keputusan.

Sebelum masuk ke penggunaan MACD sebagai indikator tambahan,ada baiknya kita pahami mengapa MACD disini dipilih.

Secara umum MACD adalah indikator Momentum yang terdiri dari dua garis:
Garis biru disebut dengan garis MACD.
Garis orange disebut dengan garis sinyal.

MACD dikatakan sebagai sinyal beli jika:
Garis biru berada diatas garis orange.

Selain itu MACD bisa juga dijadikan alat untuk mengukur momentum sebuah trend. Sebuah trend dikatakan masih kuat jika garis biru ada diatas garis orange dan keduanya mengarah ke atas.

Gap atau perhitungan nilai dari dua garis ini kemudian divisualisasikan dalam bentuk histogram.

Jika gap antara dua garis ini positif, maka histogram akan berwarna hijau atau momentum berada dalam kondisi uptrend.

Sebaliknya jika gap antara dua garis ini negatif, maka momentum akan berwarna merah dan berada dalam kondisi downtrend

imagen

Jadi price action dalam kondisi uptrend jika garis biru di atas orange. Kondisi ini lah yang terjadi pada MACD di SCMA.

Namun seiring terjadinya momentum uptrend pada MACD, koreksi justru terjadi pada price actionnya (BC) sehingga ini menjadi kesempatan beli atau Buy on Weakness.

Analisa adalah opini bukan rekomendasi.
Fundamental AnalysisTechnical IndicatorsTrend Analysis

test
También en:

Publicaciones relacionadas

Exención de responsabilidad